“Apakah kau mengasihi-Ku?” apa yang akan kita katakan saat Yesus bertanya seperti itu kepada kita? Mungkin dengan mudah kita akan menjawab “Ya, Tuhan. Aku mengasihi-Mu”. Kata-kata itu memang dengan sangat mudah kita ucapkan. Namun apakah itu tulus keluar dari dalam hati?Pernahkah kita meninjau ulang diri sendiri akan cinta kita kepada Tuhan? Apakah kita sudah layak dikatakan mengasihi Tuhan bila kita masih hidup dalam dosa?Kita hidup selalu mencari kepuasan pribadi. Kita seringkali tawar menawar dengan Tuhan. Kita akan dengan mudah terjerumus ke dalam dosa karena yakin bahwa kita akan diselamatkan. Apa seperti itukah bukti kasih kita pada Yesus?Ada tertulis bahwa upah dosa adalah maut. Yesus telah mati dikayu salib untuk menebus dosa kita, akan tetapi kita menukarnya dengan sejumlah dosa. Saat kita berbuat dosa, maka pada saat itulah kita sedang memperlebar jalan menuju ke neraka tempat penghukuman kekal.Saat kita tulus mengasihi Yesus, maka semua mata, hati dan pikiran kita akan tertuju pada-Nya. Kita akan merasa haus dan lapar akan kebenaran firman Tuhan dan laku kita pun mencerminkan kasih-Nya.
Kasihilah TUHAN, Allahmu, dengan segenap hatimu dan dengan segenap jiwamu dan dengan segenap kekuatanmu.
Ulangan 6:5
0 komentar:
Posting Komentar